Kamis, 18 Oktober 2012

Komunikasi Anak dan Orangtua


Modernitas memang memaksa orang bergerak cepat, serba sibuk dengan segala kepadatannya. Rutinitas yang senantiasa bergerak cepat dan padat tersebut tentu berpengaruh terhadap keluarga. Karena itu berdampak pada komunikasi orangtua dan anak akan semakin berjarak. Kesempatan untuk saling memahami dan mendalami pun akan semakin sempit.
Baik orangtua maupun anak perlu membentuk komunikasi yang efektif di antara sempitnya ruang waktu bersama keluarga. Komunikasi sesungguhnya tidak hanya terbatas dalam bentuk kata-kata. Komunikasi adalah ekspresi dari sebuah kesatuan yang sangat kompleks, bahasa tubuh, senyuman, peluk kasih, ciuman sayang, dan kata-kata.
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi dengan intensitas tinggi. Intensitas komunikasi merupakan tingkat kedalaman penyampaian pesan dari individu sebagai anggota keluarga kepada yang lainnya (Djamarah, 2004). Intensitas komunikasi mencakup aspek-aspek seperti: kejujuran, keterbukaan, pengertian, percaya, yang mutlak di antara kedua belah pihak dan dukungan (Olson, 1992).
Berdasarkan hasil survei terhadap 20 siswa SMAN 1 Banjar, 60% di antaranya memiliki komunikasi yang baik dengan orangtua mereka, 30% memiliki komunikasi yang kurang baik dengan orangtuanya, dan 10% memiliki komunikasi yang baik hanya kepada salah satu dari kedua orangtuanya. Dan dari hasil survei tersebut, kebanyakan dari mereka hanya bicara seperlunya dengan orangtua masing-masing. Sebagian lainnya selalu berkomunikasi dengan orang tua mereka, kendati demikian, komunikasi ini hanya sebatas obrolan biasa, orangtua tidak terlalu menanyakan hal yang berbau privasi, hanya sedikit orangtua yang menanyakan hal-hal privasi kepada anak mereka.
Lalu bagaimana dengan perasaan sang anak atas komunikasinya dengan orangtua? Kebanyakan dari mereka merasa senang atas komunikasinya dengan orangtua, sebagian lain dari mereka merasa kurang diperhatikan oleh orangtua, dan sebagian kecil lainnya merasa risih akibat orangtua yang selalu menanyakan privasi mereka. Anak merasa risih salah satunya dikarenakan mereka malu bila ditanyai masalah privasi oleh orangtuanya, tak jarang orangtua juga menanyakan privasi sang anak kepada temannya. Sedangkan anak merasa kurang diperhatikan karena orangtua terlalu sibuk dengan urusannya sendiri.
Keluarga adalah tempat berangkat dan kembali. Karena itu ketika ada waktu bertemu dengan seluruh anggota keluarga hendaknya manfaatkan dengan semaksimal mungkin. Karena proses komunikasi efektif antara orangtua dengan anak sangat membantu anak memahami dirinya sendiri, perasaannya, pikirannya, pendapatnya dan keinginan-keinginannya. Anak dapat mengidentifikasi perasaannya secara tepat sehingga membantunya untuk mengenali perasaan yang sama pada orang lain.

1 komentar:

  1. Merkur Futur Adjustable Double Edge Razor, 3 Pieces, Chrome
    Merkur Futur Adjustable ceramic vs titanium flat iron Double titanium build Edge Razor, titanium 170 welder 3 Pieces, Chrome. 2019 ford ecosport titanium SKU: 008023-3103-3102. Size: 39 in. Quantity: 1 in. Item Details: 1 in. Item Details: 1 in.$9.99 · ‎In thunder titanium lights stock

    BalasHapus